Kalian kenal Namrud kan? Raja yang menguasai hampir semua belahan bumi dimasanya, raja yang gagah dengan alih-alih kekuasaannya, raja yang berasal dari negri Babilonia, raja yang memushuhi KhalilulLah Ibrahim 'alaihis salam.
Raja yang mengaku mampu menghidupkan, dan
mematikan, dengan kekuasaannya, siapapun akan ditebas batang lehernya dan
membiarkannya hidup jika menuruti perintahnya, hujjahnya dimatikan oleh KhaliluLah Ibrahim 'alaihis salam, jika
memang kamu tuhan, terbitkanlah matahari dari barat, yang sebelumnya terbit
dari ufuk timur [QS: 2: 258]
Raja yang hidup selama empat ratus tahun, menolak ajakan baik KhalilulLah Ibrahim 'alahis salam, justru malah
memusuhi-nya, bukan cuma demikian bahkan dia membakar hidup-hidup kekasih
AllAh itu. [QS; 21; 69].
Fir'aun pertama, yang bernama Namrud, putra
Kan’an bin Kausy bin Syam bin Nuh (seorang nabi), adajuga yang mengatakan
Namrud adalah putra Falih bin ‘Abir bin Shalih
(seorang Nabi).
Al Mujahid rahimahullah mengatakan, ada empat
raja dunia yang menguasai belahan dunia, dua diantaranya dari golongan kafir
dan selainnya dari golongan muslim, dua dari golongan muslim yaitu Nabi
Sulaiman dan Raja Dzul Qarnain, sedangkan dua dari golongan kafir adalah Namrud
dan Bukhtanasr.
Lalu apa yang dihebatkan, Raja yang berjaya
beberapa ratus tahun oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dihinakan dengan dimatikan oleh seekor
nyamuk.
Setelah Namrud menantang kepada KhalilLah
Ibrahim ‘alaihis salam” kalaw memang tuhan-Mu berkuasa, buktikan.. apakah dia
mempunyai tentara” kata Namrud.
lalu AllAh Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan jutaan
nyamuk, hingga terlihat menutupi sinar matahari dipagihari, semua tentara
Namrud ludes dimakan nyamuk, hingga tinggal tulang belulang. Namrud lari
ke-istana kerajaan, dan dikejar hingga masuklah se-ekor nyamuk ke-kepala
Namrud, melalui lobang hidung-nya. Sesekali Namrud memerintahkan orang
terdekatnya untuk memukul kepalanya, supaya nyamuk keluar dari tubuhnya akan
tetapi Allah ‘Azza Wajalla menghendaki Namrud terbunuh, lantaran otaknya
termakan oleh se-ekor nyamuk.
Kisah ini dinukil dari Qashashu Al Anbiya’, Ibnu
Katsir. Hal: 184
ADS HERE !!!