Khutbah KH
Zainal Abidin Munawwir
“ Tiga
Tanda Orang Shaleh”
Khutbah Jum’ah almarhum KH. Zainal
Abidin Munawwir
(20 Syawwal 1433 H./7 September 2012
M.)
۞ الحَمْدُ للهِ كَمَا يَنْبَغِي
لِجَلاَلِهِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِهِ، نَحْمَدُ اللهَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ
هُو، الخَالِقُ البَارِئُ المُصَوِّرُ لَهُ الأَسْمَاءُ الحُسْنَى، يُسَبِّحُ لَهُ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ، وَهُوَ العَزِيْزُ الحَكِيْمُ
۞ وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
۞ وَنُصَلِّي وَنُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا
مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَقِيَّةِ الصَّالِحِيْنَ، صَلاَةً
وَسَلاَمًا عَدَدَ خَلْقِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ وَرِضَاءَ نَفْسِهِ
۞ أُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ
وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ، اِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّهَا وَصِيَّةُ اللهِ،
وَصَّى بِهَا الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ. وَذَرُوْا ظَاهِرَ الاِثْمِ وَبَاطِنَهُ.
إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْسِبُوْنَ الاِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوْا
يَقْتَرِفُوْنَ
بسم الله الرحمن الرحيم، يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ، إِنَّ
اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ. وَلاَ تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللهَ
فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الفَاسِقُوْنَ
Di antara tanda-tanda orang yang
shaleh dan baik menurut Allah -bila tidak demikian berarti orang yang celaka-
adalah;
Pertama, apabila mendengar kata
“neraka” disebut maka hatinya bergetar ketakutan, berdoa jangan sampai dirinya
terkena api neraka. Jangan sampai jadi orang yang hanya gara-gara mendengar
“macan” (harimau) saja tidak berani berbohong, tapi sebaliknya, apabila yang
disebut adalah nama Allah, malah berani berbohong. Jangan sampai tidak takut
dengan neraka. Orang yang terkena api neraka apabila sudah gosong maka badannya
akan diperbaharui dan kembali seperti semula. Badan yang terkena api neraka, ya
badan yang sekarang dipakai ini.
Api neraka itu tidak seperti api
dunia, sebab apinya selalu bertambah derajat dan tingkat kepanasannya. Demikian
juga yang namanya neraka itu tempatnya kecil, tidak luas. Keadaan di sana,
orang bertumpuk-tumpuk, berdesak-desakan, susah untuk bernafas dan tidak
leluasa untuk sekedar berpindah tempat. Api neraka membakar atas perintah
Allah. Jadi tidak ada peluang untuk meminta tolong kepada siapapun, sebab yang
menyuruh adalah Allah. Beda dengan api dunia, orang masih berkemungkinan
meminta tolong kepada orang lain. Atau boleh jadi api yang membakar tidak
bermuatan panas, sebab yang memerintahkan bukan Allah, sebagaimana terjadi
kepada Nabi Ibrahim ‘alayhis salam. Karena yang memerintahkan api untuk
membakar bukan Allah, maka apinya malah jadi dingin.
Tanda kedua orang shaleh adalah
sebagaimana dipertegas oleh sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alayh wasallam;
إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Apabila Allah
menghendaki kebaikan pada seseorang, maka Dia akan menjadikannya mengerti
agama.”
Hadits ini mengharuskan seseorang
untuk mengerti betul ajaran agama Islam. Kalau belum tahu ya harus belajar
berbagai hal mengenai Islam, baik itu yang berkaitan dengan ibadah kepada
Allah, maupun berhubungan dengan sesama manusia. Maka bagi karyawan yang
bekerja dia harus tahu perkara-perkara muamalah dan tata cara Islam yan terkait
dengan pekerjaannya. Bagi orang yang berkecimpung di bidang pemerintahan maka
dia harus tahu bagaimana mengatur tata cara pemerintahan yang baik menurut
ajaran Allah. Kalau orang hanya kerja sekedar kerja dan tidak tahu hal-hal yang
dilarang oleh Allah terkait pekerjaannya, maka itu bukan orang yang shaleh.
Ketiga, adalah sebagaimana disebut
dalam surat al-A’raf (7) ayat 201;
إِنَّ
ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ إِذَا مَسَّهُمۡ طَٰٓئِفٞ مِّنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ تَذَكَّرُواْ
فَإِذَا هُم مُّبۡصِرُونَ ٢٠١
“Sesungguhnya orang-orang bertakwa
apabila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka
ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.”
Jadi, tanda orang yang shaleh adalah
apabila melakukan maksiat, kemudian sadar dan ingat kepada Allah, maka ia akan
langsung bertaubat. Kalau tidak langsung bertaubat, berarti itu tandanya orang
jelek dan tidak shaleh. Apalagi bila orang yang melakukan maksiat malah bangga
atau gembira, seperti penjual barang-barang perniagaan yang haram atau pedagang
wiski yang kaya, lalu dia merasa bahagia dengan usaha dan kekayaannya, maka
kalau sudah seperti itu ya celaka.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَنَّا
نَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ أَنْ تَغْفِرَ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ
الخطبة الثانية
۞ الحَمْدُ للهِ
كَمَا يَنْبَغِي لِجَلاَلِهِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِهِ، نَحْمَدُ للهَ الَّذِي لاَ
إِلَهَ إِلاَّ هُوَ، المَلِكُ القُدُّوْسُ السَّلاَمُ المُؤْمِنُ المُهَيْمِنُ
العَزِيْزُ الجَبَّارُ المُتَكَبِّرُ، سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
۞ وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
۞ وَنُصَلِّي وَنُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَقِيَّةِ الصَّالِحِيْنَ، صَلاَةً وَسَلاَمًا عَدَدَ
خَلْقِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ وَرِضَاءَ نَفْسِهِ
۞ أُوْصِيْنِي
نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ، اِتَّقُوا
اللهَ فَإِنَّهَا وَصِيَّةُ اللهِ، وَصَّى بِهَا الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ.
وَمَا تُقَدِّمُوا لأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ
خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا. وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ، إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ
رَحِيْمٌ
بسم الله الرحمن الرحيم، أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا
أَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الحَقِّ، وَلاَ
يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ أُوْتُوْا الكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ
الأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ، وَكَثِيْرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُوْنَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكُ
بِأَنَّا نَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ أَنْ تَغْفِرَ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ عَفُوٌّ غَفُوْرٌ.
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ
لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ، والحمد لله رب العالمين
* Ditulis ulang oleh KH Hilmy
Muhammad
* Rubrik Mimbar Majalah ALMUNAWWIR
VI/2015