Hikmah maqalah penghidup
sunah (muhy as-sunnah), pembunuh bid’ah (mumit al-bid’ah), Qutb
ghauts, Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, “Tentang Munajat”
Wahai hamba Allah (‘âbid), jadilah hamba yang cerdas (‘uqalâ’). Berusalah
– berijtihad sekuat kemampuanmu - untuk mengetahui seberapa pengabdianmu kepada
Allah -,. Mintalah kepada Allah segala hajat kebutuhanmu, pada waktu malam dan
sianghari kalian, karena doa sendiri terhitung ibadah (‘ubûdiyah), baik disegerkan
permohonanmu atau tidak. Janganlah berhenti dari bermunjat memohon kepadaNya (tatahum),
janganlah minta disegerakan (tasta’jil), dan janganlah marah-marah
dalam berdoa (tasaum). Mintalah dengan kerendahan hati, dan jika
diakhirkan pemohonanmu (taakhkhar) janganlah engkau berpaling
meninggalkan berdoa memohon kepadanya (tata’arradhû), karena
sesungguhnya Dia lebih mengetahui – Mahatau – apa yang terbaik untuk kalian.
Jalâ’ al-Khawâtir, Shahifah: 88
ADS HERE !!!