Kiai Kholil
Bangkalan (Madura), siapa yang tidak kenal dengan beliau? Ulama yang mumpuni
dengan segudang ilmu dan keramatnya, keilmuannya tidak pernah diragukan, sanad-nya
sambung sampai Rasulullah ShallalLahu ‘alaihi wasalam, selain itu beliau
juga terbukti menjadi pelopor isyarat berdirinya Jam’iyah Islam terbesar di
Nusantara, bahkan dunia, yaitu Nahdlatu ‘Ulama, yang dirintis oleh santrinya,
KH Hasyim Asy’ary.
Diantara kisah
keramat Mbah Kholil Bangkalan, bahwa diceritakan suatu hari Kiai Kholil
(Bangkalan) diminta untuk memimpin tahlil di kediaman seorang warga. Sampai di
rumah pemilik hajat, Mbah Kholil memimpin doa berikut tahlil tersebut. Akan tetapi
ada yang ganjil, biasanya bacaan tahlil dibacakan berulang-ulang, untuk kali
ini berbeda dengan Mbah Kholil. Laa ilaha illallaah.. beliau
membacanya hanya sekali saja, lantas salam dan pulang.
Melihat kejadian
itu, istri pemilik hajat marah-marah ngomel-ngomel kepada suaminya. Pasalnya,
pemberian berkat untuk Kiai Kholil, dengan bacaan tahlil tidak sebanding?
Akhirnya perempuan itu meminta suaminya untuk mendatangi kediaman Kiai Kholil.
Laki-laki yang tak begitu bersahabat dengan istrinya itu akhirnya meng-iya-kan
kehendak istrinya. Sesampai laki-laki itu sowan dan dapat bertemu Mbah Kholil,
ia mengatakan:
“Maaf Kiai,
kehadiran saya kesini atas permintaan istri saya. Dia merasa ganjil dengan
tahlil yang Kiai pimpin tadi.”
“Ada apa dengan tahlil?..oh yang bacaan tahlil cuma sekali itu? Kata Kiai Kholi,
tegas!
“Iya..kiai!” Kata
pemilik hajat.
“Pantas.. ampai
rumah, aku merasa tidak enak, nasinya masih utuh, saya taruh diatas lemari. Belum
dibuka santri-santri.”
Untuk menjelaskan
keganjilan itu, Kiai Kholil mengambil timbangan, kemudian beliau menimbang
selembar kertas bertuliskan kalimat Laa ilaha illallah dengan berkat nasi pemberian pemilik hajat itu.
Subhanallâh, setelah ditimbang, ternyata nasi berkat itu lebih ringan dari selembar
kertas yang bertuliskan kalimat tahlil itu.
“Makanya, aku hanya
membacakan satu kalimat tahlil saja. Karena bacaan itu sudah mencukupi untuk
bingkisan semua ahli kuburmu dan beratnya melebihi nasi berkat yang kamu
berikan kepadaku.”
ADS HERE !!!