"Doa
Sapu Jagad?" Doa ini sangat populer dikalangan umat Islam, bahkan hampir setiap
umat Islam hafal doa ini, atau minimal tidak asing ditelinga mereka. Secara
mendasar doa ini digunakan sebagai penutup doa oleh para imam di majelis-majelis
halaqah mereka, atau di akhir penutup shalat jama’ah juga tidak ketinggalan dengan
menyertakan doa ini.
Kenapa
disebut Doa Sapu Jagad? Sapu Jagad sendiri sebuah istilah peribahasa Indonesia
yang bermakna “Meriam besar, Hantu rimba, atau Meliputi keseluruhannya” jadi
pengambilan nama ‘sapu jagad’ besar kemungkinan diserap dari peribahasa
Indonesia dari makna diatas. Intinya “Doa yang dahsyat dan meliputi keseluruhan
doa” hal ini, sesuai dengan makna dari pada doa ini, yaitu; memohon kebaikan di
dunia dan akhirat. Bukankah ini permintaan setiap manusia yang pernah bernafas
dibumi ini.
Diantara
bukti otentik lain, bahwa al-Imam Muslim rahimahullah memberikan satujudul
khusus mengenali doa ini dalam kitab shahihnya, setelah beliau memberikan satu
sub judul ini, beliau mengatakan:
Telah
mengatakan kepadaku Zuhair bin Harb, telah mengatakan kepadaku Isma’il yakni
Ibnu ‘Ulaiyah dari Abdul ‘Aziz yaitu Ibnu Syuhaib, ia mengatakan: Telah
bertanya Qatadah kepada para sahabat Nabi, doa apa yang paling sering dilantunkan
baginda Nabi Muhammad SAW? Para Sahabat Nabi menjawab: Tidak lain doa yang
sering dilantunkan baginda Nabi adalah doa:
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي
الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ROBBANAA AATINA FID DUNYAA HASANAH, WA FIL
AAKHIROTI HASANAH, WA QINAA ‘ADZABAN NAAR
Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di
dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka
Setelah
menyitir riwayat hadits ini, Imam Muslim juga menambahkan bahwa Sahabat Nabi
Anas bin Malik ketika berdoa tidak pernah meninggalkan doa ini. Ungkapan ini
diperkuat penulisannya setelah meriwayatkan hadits mulia ini. Ia mengatakan:
Telah
mengatakan kepadaku ‘Ubaidah bin Mu’adz, telah mengatakan kepadaku ayahku,
telah mengatakan kepadaku Syu’bah dari Tsabit dari riwayat Anas bin Malik, ia
mengatakan bahwa Rasulullah SAW sering melantunkan doa ini “Doa Sapu Jagad”.
Untuk
keterangan terperinci Anda bisa melihat kalimat setelah ini:
Doa
sapu jagad tersebut diucapkan ketika telah selesai menunaikan manasik haji,
terutama banyak dibaca di hari-hari tasyrik di bulan Dzulhijjah sebagaimana
anjuran sebagai salaf. Ayat yang menyebutkan hal ini;
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا
اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آَبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ
يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ
(200) وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (201)
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu,
maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut
(membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak
dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Rabb kami, berilah
kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di
akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Rabb kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka” [QS. Al Baqarah: 200-201].
Dari
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
اَللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ،
وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ibnu Hajar al-Asqalani menyebutkan:
لَمْ يَدْعُ نَبِيّ وَلَا صَالِح بِشَيْءٍ إِلَّا
دَخَلَ فِي هَذَا الدُّعَاءِ
Tidaklah seorang Nabi maupun orang shalih berdoa
melainkan mereka menggunakan doa ini.” [Fathul Bari, 2: 322].
Imam Nawawi tentang doa ini menyebutkan;
وَأَظْهَرُ الْأَقْوَال فِي تَفْسِير الْحَسَنَة
فِي الدُّنْيَا أَنَّهَا الْعِبَادَة وَالْعَافِيَة ، وَفِي الْآخِرَة الْجَنَّة
وَالْمَغْفِرَة ، وَقِيلَ : الْحَسَنَة تَعُمّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَة
Pendapat yang lebih tepat mengenai tafsiran
‘kebaikan di dunia’ adalah ibadah dan ‘afiyah (kesehatan). Sedangkan ‘kebaikan
di akhirat’ adalah surga dan ampunan Allah. Ada juga ulama yang mengatakan
bahwa kebaikan di situ mencakup umum untuk seluruh kebaikan di dunia dan
akhirat.” [Syarh Shahih Muslim, 17: 13].
Ibnu
Katsir menyatakan, “Doa sapu jagad ini berisi permintaan kebaikan di dunia
seluruhnya dan dihindarkan dari seluruh kejelekan. Yang dimaksud kebaikan dunia
adalah nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki
yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal shalih, kendaraan yang menyenangkan,
pujian yang baik serta kebaikan-kebaikan lainnya dengan berbagai ungkapan dari
pakar tafsir. Apa yang disebutkan oleh para ulama pakar tafsir semuanya
tidaklah saling bertentangan. Karena seluruh kebaikan dunia tercakup dalam doa
tersebut.
Adapun
kebaikan di akhirat yang diminta dalam do’a ini tentu saja lebih tinggi dari
kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa
khawatir (takut), diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat,
serta berbagai kebaikan akhirat lainnya.
Adapun
permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita
dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan
dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk
untuk meninggalkan hal-hal syubhat (yang masih samar/abu-abu) dan hal-hal yang
haram.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 122).
Doa
yang sering kita ucapkan ini ternyata punya kandungan makna yang mendalam.
Semoga bisa diamalkan dan dipahami maknanya sehingga kita pun bisa
bersungguh-sungguh dalam berdoa.